Rakyatmerdeka. co – Jakarta, Beberapa peneliti dari institut terkemuka di Brazil, Oswaldo Cruz Foundation, pada Kamis (20/7) menginformasikan kalau mereka menemukan jejak virus Zika pada sampel nyamuk Culex quinquefasciatus liar. Spesies itu tidak sama dari nyamuk yang sejauh ini di ketahui menyebarkan Zika yaitu Aedes aegypti.
Pada Maret 2016 percobaan di laboratorium sebelumnya memang membuktikan bahwa Culex dapat membawa virus. Tetapi waktu itu virus dengan sengaja dipindahkan serta peneliti tak mempercayai apakah nyamuk Culex di alam liar dapat secara alami membawa virus.
Setelah menyaksikan sampel nyamuk Culex dari Recife, saat ini peneliti meyakini bahwa Culex adalah satu diantara vektor memungkinkan untuk Virus Zika.
Nyamuk Culex sendiri populasinya lebih umum dari pada Aedes aegypti serta dapat lebih tahan hidup di lingkungan beriklim sedang. Di samping itu seandainya Aedes suka tinggal di sekitar lingkungan rumah yang banyak manusianya, jadi nyamuk Culex lebih suka tinggal di sekitar pohon tinggi.
Dikarenakan karakter yang tidak sama itu, nyamuk Aedes di anggap lebih menyimpan bahaya untuk manusia. Nyamuk Culex meskipun dapat membawa Zika namun belum dapat dibuktikan oleh peneliti dapat menyebarkannya ke manusia.
” Hanya dikarenakan menemukan virusnya pada spesies lain belum pasti spesies itu dapat secara efesien menyebarkan penyakit, ” kata pakar serangga Jerome Goddard dari Mississippi State University seperti diambil dari Reuters, Jumat (21/7/2016).
Studi terkait nyamuk Culex serta Zika masih tetap berlanjut. Hal selanjutnya yang berupaya diungkap yaitu apakah nyamuk dapat menginfeksi manusia serta seberapa efektif.